Dedi-Aang Resmi Bersaing
Rudi Harsa: Golkar Punya Yance, PDIP Punya Dedi BANDUNG – Bupati Cirebon, Drs H Dedi Supardi MM dan Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda dipastikan bersaing untuk dicalonkan sebagai gubernur pada Pilgub Jabar 2013. Kemarin (15/12), Dedi resmi mendaftar ke kantor DPD PDIP Jabar di Bandung, pada hari yang sama perwakilan dari Aang mengambil formulir pendaftaran. Saat menyerahkan formulir pendaftar tersebut, Dedi Supardi diiringi seratusan masyarakat Kabupaten Cirebon dari berbagai organisasi kepemudaan, simpatisan PDIP, Forum Kuwu Kabupaten Cirebon (FKKC), dan sejumlah organisasi masyarakat. Setibanya di kantor DPD PDIP, Dedi juga disambut oleh kesenian genjring. Ditemani Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon, H Tasiya Soemadi Algotas, Dedi diterima langsung oleh Ketua DPD PDIP Jabar, H Rudi Harsa Tanaya di lantai 2 gedung DPD. Seusai menerima berkas pendaftaran, Ketua DPD PDIP Jabar, H Rudi Harsa Tanaya mengatakan, Dedi Supardi adalah orang kelima yang menyerahkan berkas pendaftaran sebagai calon gubernur. Sebelumnya ada beberapa tokoh yang telah mendaftarkan diri yakni Eep Hidayat, Aang Hamid Suganda, Don Murdono, dan Gatot Cahyono. “Untuk pengembalian formulir akan ditunggu hingga Sabtu (17/12) mendatang. Untuk pencalonan bisa melalui pintu DPC, DPD, dan DPP. Tetapi hingga saat ini belum ada calon yang mendaftar di DPP dan diserahkan kepada kami,” kata Rudi Harsa, kemarin (15/12). Terkait peluang Dedi Supardi, Rudi Harsa menyatakan bahwa hal tersebut masih perlu pendalaman melalui mekanisme partai, salah satunya melalui survei. Namun bila dilihat dari kondisi yang ada, lanjut Rudi Harsa sepertinya pencalonan Dedi Supardi mendapatkan respons yang positif dari internal partai. “Kalau kita bicara pantura Jawa Barat, Pak Dedi adalah representasi tokoh pantura. Bahkan kalau Golkar katakanlah mengajukan Yance sebagai tokoh pantura, PDIP juga punya Pak Dedi yang merupakan tokoh berbasis Pantura. Tidak hanya itu, teman-teman cabang juga menyarankan agar faktor kewilayahan juga bisa menjadi perhatian bagi PDIP dalam mengusung calonnya. Saya kira Pak Dedi memiliki peluang meski harus dikuatkan melalui partai,” paparnya. Ditambahkan pria yang wakil ketua DPRD ini, bahwa semua calon yang mendaftar melalui DPD adalah calon gubernur bukan calon wakil gubernur. Untuk itu, diharapkan dalam pilgub 2013 mendatang PDIP bisa mengusung kadernya sebagai cagub. “Sedangkan untuk wacana koalisi hingga saat ini kami belum membahasnya dan masih berkonsentrasi di internal partai terlebih dahulu,” tegas Rudi. Sementara, saat ditanya wartawan tentang modal dirinya maju di Pilgub Jabar, Dedi Supardi menyatakan dirinya adalah kader PDIP tulen yang berawal dari birokrasi sebagai kepala dinas, wakil bupati, dan bupati Cirebon dua periode. Dengan demikian, di bidang pemerintahan dan pembangunan kerakyatan dan kemasyarakatan, dirinya mengaku sudah sangat siap. “Saya ikut mencalonkan diri sebagai cagub karena sebagai warga Jabar ingin membangun Jabar ke depan lebih baik lagi,” ujar dia. Dikatakan Dedi, bila nanti dipercaya memimpin Jabar, maka program kerakyatan menjadi prioritas. Beberapa program yang akan dilaksanakan adalah pendidikan gratis 12 tahun atau hingga tingkat SLTA. Selain itu, di bidang kesehatan akan meminta rumah sakit daerah se- Jabar untuk tidak menolak orang miskin berobat. “Untuk pembentukan karakter generasi muda melalui budi pekerti dan akhlaq yang baik,” ujar dia. Sebagai seorang kader PDIP tulen, Dedi juga siap mendukung siapapun yang akan dicalonkan PDIP pada pilgub 2013. Sebab bagi dia memenangkan calon dari PDIP menjadi harga mati. “Selama ini sebagai kader partai saya berhasil memenangkan suara PDIP di Kabupaten Cirebon baik pileg dan pilpres 2004, pilgub 2008, maupun pileg serta pilpres 2009 lalu. Tentu saja saat pemilihan bupati 2008,” tegas Dedi. Terkait sejumlah kader PDIP yang ikut mencalonkan diri, Dedi enggan berkomentar. Bagi dia bukan kapasitasnya untuk menilai sesama kader partai. “Tetapi saya menghargai dan menghormati kader PDIP yang ikut mendaftarkan diri,” terangnya. *** Aang Sudah Ngambil Formulir Sementara itu, guna membuktikan keseriusannya maju sebagai Cagub Jabar, H Aang Hamid Suganda mengambil formulir pendaftaran di DPD PDIP Jabar. Dengan begitu, pria yang menjabat Bupati Kuningan tersebut resmi telah mendaftarkan diri. Ketua DPC PDIP Kuningan, H Acep Purnama SH MH menyebutkan, Aang menjadi salah satu dari lima cagub dari PDIP yang telah mengambil formulir. Keempat nama selain Aang yakni Dedi Supardi (Bupati Cirebon), Eep Hidayat (Bupati Subang), Don Mardono (Bupati Sumedang) dan Gatot Cahyono (Wakil Ketua DPD PDIP Jabar). ”Kita baru masuki tahap penjaringan. Sudah 5 orang yang mengambil formulir. Tahapan selanjutnya yaitu penyaringan yang di dalamnya meliputi verifikasi dan validasi persyaratan, lalu interview, tes kesehatan, dan psikotes. Itu dilakukan oleh DPD untuk diusulkan ke DPP,” terangnya yang baru saja pulang dari Bandung untuk mengikuti Rakernas. Tahap selanjutnya yakni penetapan. Yang berwenang untuk menetapkannya yakni DPP. Pada tahap terakhir itu, satu nama akan ditetapkan. Bahkan tidak mustahil dua nama untuk satu paket cagub dan cawagup. ”Nah untuk tahap pertama kita sudah ikuti. Kemarin saya dan Pak Tresnadi sudah mengambil formulir. Itu berarti sudah mendaftarkan. Tinggal pengembalian dengan batas akhir 30 Desember nanti. Tapi nanti kami agendakan tanggal 29 Desember dengan rombongan pengantar,” ungkapnya kemarin (15/12). Memilih hari itu, kata Acep, lantaran pihaknya tidak mau mengganggu kinerja Aang sebagai bupati. Dirinya pun ingin agar pengembalian formulir mendapat pengawalan dari masyarakat Kota Kuda. Soal calon kuat ataupun terkuat, menurut Acep belum ada. Pihaknya yakin semua DPC PDIP se-Jabar akan mendukung setiap kader yang mencalonkan. Acep juga mengatakan, sebetulnya pintu pendaftaran tidak hanya DPC dan DPD saja. Namun terdapat pula pintu lain yakni melalui DPP. Sebab DPP yang berwenang dalam melakukan penetapan. Pihaknya yakin peluang untuk Aang cukup besar. Bukan karena telah dua periode memimpin Kuningan, tapi juga masyarakat sudah mengetahui sepak terjangnya dalam memimpin daerah. Terlebih prestasinya diakui berbagai kalangan dengan seabrek penghargaan. ”Perlu diinformasikan bahwa untuk penetapan cagub sesuai dengan juklak harus satu tahun sebelumnya. Jika Pelaksanaan Pilgub Februari 2013, maka Februari 2012 harus sudah keluar nama,” kata dia. (mam/ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: